PHENOTHIAZINE
Phenothiazine
merupakan suatu senyawa organik yang terjadi pada berbagai obat antipsikotik
dan antihistamin, yamg memiliki rumus S (C6H4) 2NH. Senyawa trisiklik kuning
ini larut dalam asam asetat, benzena, dan eter. Senyawa ini berhubungan dengan
kelas senyawa heterosiklik thiazine. Derivatif senyawa induknya banyak
digunakan sebagai obat.
Fenotiazin merupakan salah satu obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan mental, seperti penderita skizofrenzia. Turunan fenotiazin mempunyai struktur kimia karakteristik yaitu systemtrisiklik tidak planar yang bersifat lipofil dan rantai samping alkilamino yang terikatpada atom N tersier pusat cincin yang bersifat hidrofil. Rantai samping tersebutbervariasi dan kebanyakan merupakan salah satu struktur sebagai berikut :propildialkilamino, alkilpiperidil atau alkilpiperazin :1. Rantai samping propilamin. Fenotiazin dengan rantai samping alifatik mempunyai potensi yang relatif rendah dan menghasilkan hampir semua efek samping yang ditunjukan dalam gambar. contoh dari golongan ini saah satunya adalah klorpromazin
2. Rantai samping piperidin. Obat utama dalam kelompok ini adalah tioridazin.
3. Ranti samping piperazin. Obat dalam kelompok ini termasuk flufenazin, perfenazin, dn trifluoperazin
Salah satu kelompok obat
penenang dengan antipsikotik tindakan berpikir
untuk bertindak dengan menghalangi transmisi dopaminergik (pesan yang dikirim
menggunakan zatdopamine) dalam otak2. Rantai samping piperidin. Obat utama dalam kelompok ini adalah tioridazin.
3. Ranti samping piperazin. Obat dalam kelompok ini termasuk flufenazin, perfenazin, dn trifluoperazin
Contoh fenotiazin meliputi:
klorpromazin (nama
merek: Thorazine), fluphenazine (Duraclon),mesoridazine
(Serentil), perphenazine (Etrafon dan Trilafon), proklorperazin (Compazine), promazine(Robinul dan Buruk Bagus anectine), thioridazine (Mellaril),
trifluoperazine (Stelazine ) dantriflupromazine
(Robinul)
1. Rantai Aliphatic : Clorpomazine (largactil),
2. Rantai Piperazine : Perphenazine (stelazine), Trifluophenazine
(anatensol),
3. Rantai Piperidine : Thioridazine
Agen antipsikotik yg
dpt digunakan sbg antiemetic karena bekerja menghambat reseptor
dopaminergik dan muskarinik. Indikasi : nausea, vomiting, labyrinthine
disorders, motion sickness; premedication.
klorpromazin, sejumlah besar turunan fenotiazin. Memiliki tindakan farmakologis seperti obat antihistamin, obat penenang, analgesik, antiseptik urin.
Penomoran
Modifikasi rantai samping alkil: - Potensi maksimal dipertahankan bila ada tiga jarak karbon antara kelompok amino dasar dan nitrogen fenotiazin inti. Pergantian pada rantai propilen fenotenzine 10- (3-aminopropil) juga dapat mempengaruhi potensi antipsikotik.
Mekanisme kerja
Memblok reseptor
dopaminergik di postsinaptik mesolimbik otak. Memblok kuat efek alfa
adrenergik. Menekan penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa,
menekan Reticular Activating System (RAS) sehingga mempengaruhi metabolisme
basal, temperatur tubuh, kesiagaan, tonus vasomotor dan emesis.
MARI BERDISKUSI :
1. Apa yang membedakan ketiga golongan dari fenotiazin?
2. Bagaimana mekanisme terjadinya efek samping?
3. Ikatan apa yang terjadi antara turunan fenotiazin dengan reseptor?
4. Bagaimana ikatan reseptor dengan turunan fenotiazin?
5. obat fenotiazin selain mengobati gangguan mental dapat digunakan untuk pengobatan apa?
6. bagaiama keadaan pasien apabila meminum fenotiazin dalam dosis yang melebihi dosis normal?
7. fenotiazin dapat mengobati penyakit apa selain mengobati gangguan mental?
8. jika tidak teratur mengkonsumsi fenotiazin apa yang akan terjadi pada pasien?
9. apa efek samping dari fenotiazin?
10. kontra indikasi apa yang terjadi pada fenotiazin?
7. fenotiazin dapat mengobati penyakit apa selain mengobati gangguan mental?
8. jika tidak teratur mengkonsumsi fenotiazin apa yang akan terjadi pada pasien?
9. apa efek samping dari fenotiazin?
10. kontra indikasi apa yang terjadi pada fenotiazin?
fenotizin berdasarkan jenis rantai samping yang melekat pada atom N cincin fenotiazin dibagi menjadi propilamin (ex: Klorpromazin), Piperidin (ex:tioridazin) dan Piperazin (ex:flufenazin) yang semuanya merupakan antagonis terhadap reseptor dopamin. Terjdinya blok reseptor dopaminergik di postsinaptik mesolimbik otak yang memblok kuat efek alfa adrenergiksehingga menekan penglepasan hormon hipotalamus dan hipofisa, menekan Reticular Activating System (RAS)yang menyebabkan terjadinya gangguan pergerakan seperti akatisia, distonia, diskinesia tardiv, diskinesia dan parkinsonisme.
BalasHapusYa terima kasih atas ilmunya, sangat menambah wawasan
Hapusuntuk nomor 3 : oabt fenotiazin ini bekerja di seluruh sistem saraf pusat, fenotiazin memiliki ikatan van derwalls pada cincin aromatiknya
BalasHapusCPZ menghambat ovulasi dan menstruasi. CPZ juga menghambat sekresi ACTH. Efek terhadap sistem endrokin ini terjadi berdasarkan efeknya terhadap hipotalamus. Semua fenotiazin, kecual klozapin enimbulkan hiperprolaktinea lewat penghambatan efek sentral dopamin.batas keamanan CPZ cukup lebar, sehingga obat ini cukup aman. Efek samping umumnyamerupaan perluasan efek farmakodinamiknya. Gejala idiosinkrasi mungkin timbul,berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. Reaksi ini disertai eosinofilia dalam darah perifer.
BalasHapusKardiovaskular: CPZ dapat menimbulkan hipotensi berdasarkan beberapa hal, yaitu:
BalasHapusRefleks presor yang penting untuk mempertahankan tekanan darah yang dihambat oleh CPZ;
CPZ berefek a-bloker;
CPZ menimbulkan efek intropotik negatif pada jantung
menurut saya jawaban no 7 yaitu bisa digunakan untuk mengobati vertigo
BalasHapusno 9 efek sampingnya seperti efek sedasi dan reaksi distonia berat
BalasHapusno 10 kontraindikasi pada penggunaan fenotiazin yaitu: penyakit hati, penyakt darah, kelainan jantung, epilepsy, febris yang tinggi, penyakit SSP, ketergantungan alcohol, dan gangguan kesadaran
BalasHapusNo 3 ikatan yang bisa terjadi sebenarnya tergantung pada jenis turunan nya sendiri
BalasHapusBisa saja terjadi ikatan van der walls, ikatan hidrogen maupun ikatan lain
saya akan menjawanb no 8 jika tidak mengkonsumsi fenotiazin dengan teratur makan efek terapi obat tidak tercapai sehingga diharapkan perlu mengkonsumsi obat dengan teratur
BalasHapussaya ingin menambahkan untuk antihistamin generasi 1 memiliki efek samping mengantu, sehingga dikembangkan generasi ke 2 Jenis ini tidak memiliki efek penenang. Ketika diminum, efek mengantuk tidak akan sebesar obat generasi pertama. Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati ketika mengonsumsinya sambil mengemudi dan mengoperasikan alat berat. Karena efek mengantuk masih mungkin bisa terjadi. Antihistamin generasi kedua memiliki efek samping yang lebih sedikit ketimbang generasi pertama. Efek samping lain untuk generasi ke 2 yaitu mulut kering, sakit kepala, hidung kering, dan merasa mual.
Saya ingin menanggapi prtnyaan no 5, fenotiaine bisa digunakan utk mengatasi mual dan muntah krn bekerja pd chemoreseptor trigger zone yaitu reseptor utk mual dan muntah..
BalasHapus